Entri yang Diunggulkan

ONCE UPON A TIME IN CHINA (BEIJING & SHANGHAI) INTERNASIONAL FIELD STUDY MAGISTER MANAJEMEN - FEB UNIVERSITAS LAMPUNG

Di Kota Shanghai terdapat beberapa universitas yang cukup populer, antara lain: Shanghai Jiao Tong University; Shanghai Normal University; S...

Senin, 22 Desember 2008

KETUA KE - 8 KELOMPOK ILMIAH REMAJA PISIGMA - SMANSA GLADIOOL 94 KOTA MAGELANG















Selepas lulus dari SMP, lebih dari separoh lulusan SMPN 1 bermigrasi ke SMANSA Gladiool Magelang, termasuk aku dong, resmi diospek tahun 1991 dari kelas I-4. 



Guru favoritku bapak Suwito, beliau sabar dan baik bener lho, karena nilai ulangan matematikku 10 terus dan sekali dapat 7, beliau mendaftarkan aku ke IMO. 
 
 
 

Yah namanya anak badung, bukannya malah rajin belajar tapi malah rajin berorganisasi, sebab waktu itu lagi di persimpangan, traffic light kali ya. 
 
 

Tapi nggak apa-apa ternyata semua jalan yang kita pilih nggak ada yang buntu kok, pikir-pikir kan lumayan pulang sekolah ngisi waktu luang sambil nunggu jam kursus bahasa Inggris di Rama EnglIsh Course


Aku mulai menikmati bergabung di Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) namanya keren PISIGMA kepanjangannya PECINTA SAINS GLADIOOL SMANSA. 




Waktu kelas 2 (klas Fisika 3, kawan-kawan memanggilku si Boy), aku dijadikan ketua KIR angkatan ke-8, angkatan pertama ketuanya mas Fahmi Amhar (ahli penginderaan jauh di Bakorsurtanal setelah kuliah di Austria dan Germany dari BPPT) sekarang namanya BIG (Badan Informasi Geospasial), padahal sampai sekarang aku nggak pernah becus bikin penelitian, kok bisa ya.



Jumlah anggota KIR PISIGMA waktu itu ada 87 siswa/wi SMA Negeri 1  Kota Magelang yang terdiri dari:
  • Senior kami mas Bonjok Istiaji (memperoleh bea siswa dari BPPT dan menjadi dosen di IPB), mas Harry Kapota (alumni ITS), beberapa senior 2 angkatan di atasku seperti mas Anggoro (kuliah di Telkom), mas Radityo Ari Purwoko (Oki, bekerja di Angkasa Pura)
  • Siswa/wi kelas 3 dari jurusan Fisika/Biologi/Sosial. Aku (Prasetyo Aji sebagai ketua ke-8 dan pengurus lainnya Bowo Rahmanto, Riki Bagus, Erika DAI, Lis Handayani, Frisdian Martiono, Wahyu Tri Prasetyo, alm. Agus BK dan alm. Rahmat/ Gomat)
  • Sekitar 20 siswa/wi kelas 2 SMA antara lain Yuyun Aning Sejati, Erika, Sindu Aji, Gustomi dll
  • Sekitar 60 siswa/wi kelas 1 SMA 



Jujur aja deh, obsesiku dulu tinggi bener, nyaris terhalusinasi, melihat para senior pinter-pinter pada masuk perguruan tinggi favorit, bahkan ada yang ke manca negara lewat BPPT, bravo luar biasa. 
 
 

Aku dulu dengan crew super kompak, waktu ada bazar di SMA Taruna Nusantara (yang sekolahnya mulai buka pada angkatanku), kita semua bingung mau menampilkan apa? 




Eh spotan ada yang punya ide bikin sirup tahu, rupanya banyak juga pengunjung yang tertarik ide sederhana tapi luar biasa.



 
Mulai angkatan kita KIR PISIGMA mengadakan Outbond lho, lokasinya di air terjun Curug Selawe, Kajoran di lereng gunung Sumbing, Magelang dengan kaos kebanggaan bergambar dewa Ganesha. Di udara yang sejuk menikmati teh gunung dan gorengan kampung (tahu susur) rasanya luar biasa. Angkatan selanjutnya melaksanakan outbond di bendungan Ancol Sungai Progo untuk dialirkan ke selokan Mataram Yogyakarta.




Apa kabar alumnus dan crew KIR PISIGMA sukses selalu ya? Lulus dari SMANSA Gladiool pada tahun 1994, aku mulai harus menentukan kemana nasibku selanjutnya? Hasil  Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) aku dinyatakan lulus untuk memasuki MIPA Kimia Universitas Gadjah Mada (sebagai pilihan kedua, setelah pilihan pertama Teknik Kimia ITB dan pilihan ketiga Satra Inggris UGM). Menyusul dua minggu kemudian hasil ujian penerimaan Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan (BPLK), STAN/ Program Diploma III Keuangan spesialisasi Penilai.
 

Akhirnya aku putuskan melanjutkan studi di Program Program Diploma III Keuangan spesialisasi Penilai yang berkampus di Jakarta selama 3 bulan kemudian pindah ke kampus Arjosari Kota Malang sebagai program kerjasama BPLK Kementerian Keuangan dengan Institut Teknologi Mara - Malaysia, Program Diploma III Keuangan spesialisasi PBB Penilai/ Diploma in Realestate Valuation. Lumayan biaya kuliah gratis dan biaya hidup serta indekost hanya setahun karena tahun kedua sudah diangkat sebagai Calon PNS Direktorat Jenderal Pajak.
 



Alhamdulilah 25 tahun kemudian anak bujangku meneruskan cita citaku di Teknik Kimia Intitut Teknologi Sumatera (ITERA) sebagai binaan dan dosennya didominasi alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) di Provinsi Lampung.
 

ANAK SERDADU MENJADI SISWA SMPN 1 RANTAI KENTJANA KOTA MAGELANG


“Waktu adalah yang paling bijaksana dari semua hal yang ada, karena itu menjadikan segalanya terang" (Thales of Miletus)












Ok lanjut, sekarang tentang curriculum vitae ku, inilah kisahku, setelah aku lulus di TK Tunas Muda 6 masuk ke SD Letjen S. Parman atau kami mengenalnya SD 1 (saat ini dikenal sebagai SD Kartika XII-1) kedua sekolah itu milik Yayasan Persit Kartika Candrakirana.










Enam tahun kemudian aku beruntung bisa masuk ke SMP paling favorit di Kota Magelang, karena tak terduga aku dapat NEM 45,10 (rata-rata 9,02) waktu itu urutan keempat dari 4 SD yang ada di komplek Panca Arga. Aku ingat betul saat itu, hari Senin ujian matematika, hari Minggu aku masih asik mancing di grojogan irigasi belakang rumah.


“Maturnuwun kula aturaken kagem ibu kalian bapak guru”, yang mungkin sebagian sudah purnabakti. 




Hampir semua lulusan SD di Kota dan Kabupaten Magelang punya cita-cita masuk ke SMP Negeri 1, konon kabarnya dibangun sejak tahun 1921 dan pada jaman penjajahan Jepang nyaris dibakar, masih ada lho bekasnya, seingatku di ruang kelas 3d dan 3e ada bekas kerangka atap yang nggak hangus.




Itu semua berkat jasa pejuang kita dulu yang terkenal sebagai Tentara Pelajar, makanya di halaman sekolah kami ada monumennya, seingatku waktu itu setiap tahun para veteran dan kami selalu memperingatinya lho.


Jarak tempat tinggalku ke SMP waktu itu cukup jauh sekitar 6,5 km, untung kami disediakan abonemen kendaraan antar jemput, super murah cuma Rp 3.000,- per bulan (dari tahun 1988 s/d 1991).




Pagi jam 06.15 WIB kita harus sudah stand by di halaman gedung Sudirman, kalau nggak bakal ketinggalan naik bus “Kebo Ijo” yang kalau ngadat terpaksa distater engkol dari depan juga disediakan kendaraan angkutan yang kami menyebutnya “Plako”, asyik dan unik pokoknya dah.


Wah seperti apa ya SMP trcintaku yang sudah 17 tahun yang lalu aku tinggalkan, apa kabarnya teman2 'Bad Boys Running Wild' di klas 2C.


Oh iya, ada satu hal yang membuatku paling terkesan di SMP, karena diajak taruhan makan tahu isi (alias tahu susur atau tahu bunting kalau di daerah Sumsel dan Lampung) plus banyak2an cabe.


Besoknya sepulang dari ikut olimpiade matematika di PRPP Semarang dengan pak Totok Kartogunawan (guru favoritku), aku terkena serangan gejala typhus, padahal 3 hari kemudian ada ujian PRA EBTA, terpaksa deh ikut ujian susulan sambil menahan perut yang melilit dan dahi bercucuran keringat.

,
Hasilnya, dari 6 mata pelajaran yang diujikan PMPku dapat jeblok (merah) padahal yang lainnya rata-rata di atas sembilan lho, jadinya diketawain deh sama guru dan temen2, memang dasarnya badung ya.



Usut punya usut guru pengganti sementara waktu itu nggak mau jawaban yang lengkap tapi maunya yang simple aja, malas mengkoreksi kali ya, tapi nggak apa-apa deh memang prosesnya harus begitu bro.