Entri yang Diunggulkan

ONCE UPON A TIME IN CHINA (BEIJING & SHANGHAI) INTERNASIONAL FIELD STUDY MAGISTER MANAJEMEN - FEB UNIVERSITAS LAMPUNG

Di Kota Shanghai terdapat beberapa universitas yang cukup populer, antara lain: Shanghai Jiao Tong University; Shanghai Normal University; S...

Rabu, 25 Januari 2023

BAHAGIA DAN IKHLAS TELAH KURAIH SEUTUHNYA DI LERENG SUROLOYO - MENOREH



"Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah." 
 (Orang sabar rezekinya luas, mengalah hidup lebih berkah)


Setelah lebih dari 3 tahn, mudik kami sekeluarga dari Bandar Lampung tertunda ke rumah orang tua di Desa Candirejo (2,5 km arah barat daya candi Borobudur), kabupaten Magelang, Jawa Tengah akhirnya terwujud mengawali tahun 2023. 

Rasa rindu kami kepada bapak yang sudah berusia 78 tahun (yang setiap bulan rutin check up ke puskesmas Borobudur, pendengarannya dalam setahun terakhir mengalami gangguan. 

Karena di masa mudanya dahulu, beliau semangat kerja yang luar biasa sehingga tidak mau menggunakan pelindung telinga saat menjadi penembak latihan DOPPER ketika berdinas di Akademi Militer)

Desa Wisata Candirejo 0813-2880-8520

https://maps.app.goo.gl/mMxPAoQrcmAPQWGa6

Sebelumnya si bungsu yang sudah kelas 5 SD harus operasi amandel dahulu di RS terbaik se kota Bandar Lampung.  Pelayanan dan fasilitas RS ini bagiku adalah yang terbaik, karena 20 tahun terakhir kami puas saat berobat dan penanganannya cepat. 

Vertigo istriku sembuh, gangguan ginjal, asam urat dan kolesterol ku juga sembuh. Setahun yang lalu si sulung pernah dirawat 4 hari karena terkena DBD dan sembuh total tanpa biaya menggunakan fasilitas BPJS kelas satu.


Ssudah selama 4 tahun lebih si bungsu menderita gangguan amandel, kalau amandelnya kambuh, susah tidurnya dan besok paginya segera dibawa ke Kedaton Medical Center untuk berobat dan diuapi tenggorokannya. 


Liburan sekolah bulan Juni yang lalu jadwal si bungsu sunat dengan SMART KLAMP (teknologi terbaru sunat yang sangat aman dengan pemulihan sangat cepat, seminggu sudah bisa beraktivitas normal).


Aku sengaja mengambil cuti 12 hari kerja di akhir tahun 2022, Kamis pagi bersama istri dan si bungsu mendaftar dulu ke Rumah Sakit dengan BPJS untuk persiapan operasi, setelah dicek darah dan rongent, kami di persilahkan menempati kamar inap kelas satu dengan fasilitas setara hotel bintang 3. 


Kadang gemes melihat kelucuan si bungsu yang kena prank abangnya, sehingga ada rasa kecemasan membayangkan ketika akan dipasang infus sampai sembunyi di bawah kolong tempat tidur.


Aku dan istriku menginap juga menunggu si bungsu, yang mulai jam 8 malam sudah dipasang infus dan puasa untuk operasi besok paginya.

Hari Jumat jam 13.00 WIB si bungsu dibawa ke kamar operasi untuk dibius total, cukup lama juga menenangkan si bungsu karena trauma amandelnya akan dipotong. Setelah 2 jam dioperasi si bungsu sudah bisa tersenyum karena tidak terasa sakit saat dioperasi dan sekarang tidak ada lagi gangguan pernapasan. 

Sementara si sulung ditemani sepupunya menjaga rumah yang hanya berjarak 15 menit dari RS. Hari Sabtu kami sudah diizinkan untuk pulang ke rumah, sehingga tidak menikmati malam pergantian tahun di RS. 

Kebetulan si abang multi talenta, sebagai calon Insinyur Kimia masa depan, keahlian lainnya bermain gitar listrik dan saxophone, e-Sport Dota 2, berorganisasi di kampus dan chef handal di rumah kami (masakan oriental, mandarin, japanese, mediterania dan kue kering) bisa diracik nggak kalah kelezatannya dengan kuliner produk restoran ternama.


Bulan Juni 2021 si abang libur sebulan, kuliah akan memasuki semester 7, waktu liburan dimanfaatkan untuk kuliah praktek di pabrik kelapa sawit di bukit hijau, kabupaten Musi Rawas Utara. Jadi mudik ke Borobudur-Magelang tertunda dulu, kebetulan PPKM covid 19 juga baru menurun levelnya, sehingga yang mudik ke arah Yogyakarta membludak luar biasa.


Menuju bukit hijau di kabupaten Musi Rawas Utara, jaraknya 700 km dari rumah kami di Bandar Lampung. 


Kebetulan aku bisa mengambil cuti seminggu untuk mengantarkan anakku dan 2 temannya, anak boru asli Samosir dan Berastagi (15 tahun lalu aku pernah bertugas 5 tahun 3 bulan di kota Gunung Sitoli - pulau Nias, kota Sibolga dan kota Pematangsiantar). 



Perjalanan yang cukup jauh, berangkat dari Bandar Lampung jam 9 pagi melewati jalan tol keluar exit Kayu Agung, mampir silaturahmi dengan teman kuliah di Muara Enim dan menginap di hotel Calista - Lahat, sekalian nostalgia kulineran dengan teman lama, saat aku 5 tahun 12 hari bertugas di kota Bogor. 


Keesokan paginya kami meluncur menuju kota Lubuklinggau untuk rehat mencari kebutuhan dan persediaan di Cinepollis Lippo Plaza yang belum sempat disiapkan di rumah. 


Setelah itu kami kulineran makan siang di Nasi Bakar 88, resto kuliner terkenal dengan variasi lauk pauk yang cukup banyak.


Setelah si Abang sampai di Pabrik Kelapa Sawit London Sumatera Bukit Hijau, selepas sholat Maghrib, aku dan om Juli
driver balik kembali menginap di hotel SMART kota Lubuklinggau. 


Setelah melewati perkebunan sawit dan perkampungan sejauh 47 km dengan cuaca ekstrim hujan sangat deras dan mati lampu, akhirnya kami sampai di jalan negara di pusat pemerintahan kabupaten Musi Rawas Utara, menikmati sate kambing dan tongseng. Kemudian menempuh perjalanan lagi sekitar 70 km ke hotel.


Setelah sarapan yang cukup, kami jam 07.00 WIB meneruskan perjalanan pulang ke Bandar Lampung. Saat makan siang kami singgah di warung sop khas Djakarta Bang Rio di seberang hotel Calista Lahat.

 
3 Januari 2023, kami meluncur jam 6.30 WIB menuju pelabuhan Bakauheni untuk menuju Borobudur - Magelang, dengan jdwal tiket Ferizy penyeberangan di dermaga eksekutif Bakauheni jam 10.00 WIB menuju pelabuhan Merak Banten.


Alhamdulillah perjalanan sangat lancar, walaupun antara Pekalongan sampai dengan Semarang diguyur hujan lebat. Kami sesekali berhenti di rest area sembari ke toilet, mengisi BBM full tank, kebetulan saat itu harga Pertamax sedang turun.


Sore hari kami nikmati kuliner, di rest area toll, ala Tegal menunya maknyuuuus banget. Ada ayam bakar, bebek goreng, pecak terong 🍆 sate ayam dan kambing 🐐 batibul dan teh poci (tentunya harga jangan ditanya, karena setara resto hotel bintang 4 lah). 


Setelah menempuh perjalanan 17 jam, 90% melewati jalan tol (keluar exit toll Bawen, kabupaten Semarang) akhirnya kami sampai di Borobudur Magelang jam 22.30 WIB langsung menuju penginapan the Omah dekat candi. Kami menginap di hotel dulu karena di seberang rumah orang tua, tetangga sedang berduka tadi sore meninggal dunia.

The Omah Borobudur
0823-2970-4433
https://maps.app.goo.gl/i39k19nN4y4GYrTz6


Kebetulan owner the Omah, mom Tika, temanku saat SMP dan SMA. Sampai di hotel Si Abang langsung buka laptop kesayangannya Asus ROG 502 yang sudah berusia 4 tahun setia menemani kuliah di Teknik Kimia, segera menyelesaikan tugas seminar proposal skripsinya sampai jam 04.00 WIB. 


Bangun pagi sebelum sarapan om Juli dan Abang Egi joging ke sekitar candi, sementara istriku gowes sambil cari kulineran sekitar candi, kebetulan sudah disediakan 6 sepeda oleh mom Tika. 


Selesai sarapan kami ke rumah orang tua dan si Abang tidur dulu sampai saat check out kami jemput sekalian membeli keperluan rumah tangga dan sembako di mini market Rani Jaya.


Setelah makan siang kami bersama simbah Kakung meluncur dengan Toyota Veloz hitam Q CVT TSS menyusuri pinggiran sungai Progo - Elo - Pabelan melalui jalur Jagalan - Kalibawang ke Dekso ke Minggir ke desa Kembangan, kecamatan Moyudan, kabupaten Sleman mengunjungi warung kuliner RAOSSOKA milik adikku yang baru launching.


Kuliner andalan yang dijual ada kupat tahu (aku sarankan ada bonus rajangan daun seledri), seblak,  lotek, cilok ayam, spaghetti dan aneka gorengan juga Bakso Goreng made in mbak Dena yang selalu ready stock.   


Cocok untuk tempat singgah yang hobi gowes karena lokasi warungnya mewah (mepet sawah) tidak jauh dari studio alam film Sultan Agung. 


Jl. Kembangan
https://maps.app.goo.gl/FxuAQAeZHuCa3ETm6


Kalau mau order kupat tahu atau kuliner lainnya mbak Raya, mbak Vika dan mas Albar Spiderman siap selalu melayani lho.


Sekalian kami membawa pempek selam dan campur yang kami bawa cukup banyak sebagai oleh oleh dari Bandar Lampung.


Perjalanan Kamis lanjutkan ke rumah Mbak Tri, kakakku yang nomor 3 yang buka usaha laundry kiloan di desa Sokonilo, kecamatan Godean.


Usahanya lumayan berkembang pesat karena adanya beberapa boarding school dan pesantren modern di dekat rumahnya.


Sayang mesin cuci buat laundry masih satu unit, usaha service laundry -nya punya nilai plus karena baju yang rusak bisa langsung dipermak untuk dijahit kembali sesuai keahlian mbak ku sebagai alumni sekolah di jurusan tata busana.


Si Abang asyik menikmati buah nangka dan teh panas, didampingi dua saudara sepupunya yang usianya hanya selisih bulan, abang Egi dan mas Anang jagoan futsal. Sedangkan si bungsu ini Desta, di sebelah mbak Hilda dan mbak Dena, sedang serius bermain lato lato yang saat ini lagi ngetrend sebagai mainan sejuta umat, karena berbagai kalangan usia suka.


Jam 17.00 WIB kami baru pulang kembali ke Borobudur setelah menunggu suami Mbakyu ku pulang kerja dari percetakan. Maklum mas Sudiro ingin sekali ketemu dengan kami sekeluarga.


Kamis pagi setelah sarapan mangut ikan lele dan buntil beli di pasar desa Candirejo kami lanjutkan petualangan kami dengan memancing ikan bawal di GATARY Pemancingan & Resto - Ngrajek - Mungkid. Dari Bandar Lampung sudah kami persiapkan 3 set alat pancing dan umpan impor dari Taiwan. 


Lokasi pemancingannya rekomended banget lho, areanya luas ikannya bervariasi, ada ikan lele, nila mujahir dan ikan bawal. Ikan bawalnya size 500 gr per ekor, dalam waktu 30 menit terpancing 6 ekor (yang terlepas ada 3 ekor karena gigi bawal yang sangat tajam, baru kami gunakan mata kail yang bernikelin). 

GATARY Pemancingan & Resto

https://maps.app.goo.gl/2AhamzBZZyaj5ovV6 

Ikan bawal yang diperoleh langsung dibakar dengan karamel untuk santap siang bersama sambal terasi, sayur kangkung, es jeruk dan satu teko besar es teh tawar. 


Setelah dimasak, 2 ekor ikan bawal bakar dipacking untuk dibawa pulang, harganya terjangkau lho Rp 60 ribu per kg ikan bawal bakar karamel.

Selesai makan siang petualangan kami lanjutkan mencari baterai laptop si Abang, ternyata harus dipesan dahulu selama seminggu. Kami sempatkan singgah dulu menikmati es krim durian yang sudah tenar sejak aku lahir.

Es Murni Magelang (0293) 363630

https://maps.app.goo.gl/nn4vpHdQZ9r637u58


Setelah menikmati es murni kami keliling di komplek perumahan Panca Arga, dari lahir sampai dengan SMA aku tinggal di jalan Manggis nomor 27, RW XIV. Konon perumahan tersebut terdiri dari 9 RW bisa menampung 5.000 KK. 


Aku tunjukkan sekolah TK dan SD ku dan tempat bermain di saat masa kecil ku. Perjalanan ke rumah aku explore melalui desa Ngargogondo asal ibuku, ku sempatkan mengelilingi Resort Watu Putih dan kampung Inggris.


Petualangan kami lanjutkan Jum'at pagi ke Kaliurang lereng gunung Merapi, sambil menikmati es krim My Gelato Jakal  di dekat kampus UII aku selesaikan e-Learning yang akan jatuh tempo, jadinya Work From Anywhere nih.


MY Gelato Jakal 0819-0410-0366
https://maps.app.goo.gl/TAiQqn7FAwHfuSN7A



Setelah e-Learning selesai petualangan kami lanjutkan mencari baju batik abang Dimas di Batik Rumah Suryowijayan, akhirnya ketemu pilihan batik bermotif burung merak yang harganya dibandrol Rp 700 ribu setelah discount.


Batik Rumah Suryowijayan (0274) 412217
https://maps.app.goo.gl/MJLU5xmBJFSWZ5bW7

Makan siang kami singgah ke rumah makan putri Minang dekat kampus Institut Seni Indonesia jalan Parangtritis milik mertua om Yuda yang baru sebulan promosi jadi Account Representative ke kota Bengkulu.

Rumah Makan Putri Minang Masakan Padang 0821-9131-6991

https://maps.app.goo.gl/XMD5oXbaVjuczxKZ7


Hampir dua Minggu kami belum mencicipi Lamak Bana kelezatan nasi Padang. Apalagi si bungsu yang paling doyan dengan gulai ayamnya dan ayam bakar, sampai tambah makannya.


Aku menikmati Kalio limpa dan telor bebek disambal lado, maknyuuuus banget rasanya ditambah dengan segarnya es jeruk limau. 


Pulang dari Yogyakarta, eyang kakung dan eyang putri sudah menunggu akan silaturahmi ke rumah pakdhe Totok (abangku tertua) bersama istrinya, budhe Sri, mas Yogi (musisi guitar kuartet) dan mbak Intan di Mertoyudan.

Perjalanan Yogyakarta ke Magelang cukup macet sehingga butuh waktu 2 jam melalui jalur alternatif sepanjang selokan Mataram melalui Sayegan ke Bligo - Ngluwar dan ketemu lagi dengan gerbang kapal Samudra Raksa di desa Bigaran pinggir sungai Progo - Elo - Pabelan. Konon ceritanya kapal Samudra Raksa yang terpahat di relief candi Borobudur merupakan kapal perang sekelas frigate yang digunakan oleh Sri Maharaja Dananindra Sang Prabu Wirawairimatana untuk menaklukkan sebagian besar Asia Tenggara sebagaimana dijelaskan dalam prasasti Nalanda berangka tahun 860 M, di mana isinya ditulis dengan menggunakan bahasa Sanskerta dan beraksara Pallawa. Berikut adalah terjemahan isi Prasasti Nalanda:


Kami diminta oleh Maharaja Balaputadeva yang termasyhur, raja Swarnadvipa melalui kurir yang aku buat untuk membangun sebuah biara di Nalanda yang dikabulkan untuk dipersembahkan bagi Sang Budha yang berbakti, tempat semua kebajikan utamanya seperti Prajnaparamita, sebagai pemujaan, persembahan, pengetahuan, tempat berlindung, sedekah, kebuthab orang sakit. Dari pertemuan bhikku yang mulia, empat penjuru pada Boddhisattva berpengalaman dalam tantra, dan tokoh-tokoh suci yang agung untuk menulis dharma ratnas teks budha dan untuk perbaikan biara ketika rusak. Ada seorang raja Yavabhumi yang merupakan permata dinasti Sailendra yang kakinya seperti teratai yang mekar oleh kilau permata membuat gemetar kepala pangeran dan yang namanya sesuai dengan penyiksa musuh yang berani. Kemasyhurannya, seolah-olah dengan hanya menginjakkan kakinya di istana. di lili air putih, di tanaman teratai, keong, bulan, melati dan salju dan dinyanyikan tanpa henti merasuki jagat raya. Pada saat raja musuh mengerutkan kening dalam kemarahan, kekayaan musuh akan hancur bersama dengan hatinya. Yang bengkok di dunia punya cara untuk bergerak dalam menyerang orang lain. Dia memiliki putra yang memiliki kehati-hatian, kecakapaan dan perilaku yang baik, yang kedua kakinya sering dengan ratusan mahkota raja perkasa. 
 
Prasasti Nalanda berangka tahun 860 M, di mana isinya ditulis dengan menggunakan bahasa Sanskerta dan beraksara Pallawa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prasasti Nalanda: Lokasi Penemuan, Isi, dan Maknanya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/14/110000979/prasasti-nalanda--lokasi-penemuan-isi-dan-maknanya?page=all.
Penulis : Lukman Hadi Subroto
Editor : Widya Lestari Ningsih

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Prasasti Nalanda berangka tahun 860 M, di mana isinya ditulis dengan menggunakan bahasa Sanskerta dan beraksara Pallawa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prasasti Nalanda: Lokasi Penemuan, Isi, dan Maknanya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/14/110000979/prasasti-nalanda--lokasi-penemuan-isi-dan-maknanya?page=all.
Penulis : Lukman Hadi Subroto
Editor : Widya Lestari Ningsih

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Prasasti Nalanda berangka tahun 860 M, di mana isinya ditulis dengan menggunakan bahasa Sanskerta dan beraksara Pallawa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prasasti Nalanda: Lokasi Penemuan, Isi, dan Maknanya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2021/12/14/110000979/prasasti-nalanda--lokasi-penemuan-isi-dan-maknanya?page=all.
Penulis : Lukman Hadi Subroto
Editor : Widya Lestari Ningsih

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Baca juga: Prasasti Talang Tuo: Lokasi Penemuan, Isi, dan Maknanya Dia juga memiliki prajurit yang terkemuka di medang perang dan ketenarannya setara dengan Yudisthira, Paracara, Bhimasena, Karna dan Arjuna. Banyak debu yang terangkat oleh kaki pasukannya ke langit, dihasilkan dengan gerakan di Bumi, dicurahkan dari pipi Gajah. Dengan ketenarannya dunnia ini sama sekali gelap selama dua minggu, seperti keluarga penguasa daityas tanpa keberpihakan Khrisna. Paulomi dikenal sebagai (istri) penguasa Sura (yaitu Indra), Rati istri yang lahir dari pikiran (Kama), putri gunung (Parvati) dari musuh Kama (yaitu Siwa) , dan Laksmi dari musuh Mura (yaitu Wisnu), jadi Tara adalah permaisuri raja itu, dan merupakan putri penguasa besar Dharmasetu dari bangsa bulan dan menyerupai Tara itu sendiri. Sebagai putra Suddhodana (sang Buddha), penakluk Kamadeva, lahir dari Maya, dan Skanda, yang menyenangkan hati para dewa, lahir atau Uma oleh Siwa, dilahirkan darinya oleh raja Balaputra yang termasyhur dan ahli dalam menjelajahi kebanggaan semua penguasa dunia. 


Dengan pikiran tertarik oleh keunggulan Nalanda dan melalui pengabdiam Suddhodana (Sang Baudha) dan menyadari kekayaan itu berubah-ubah, dia yang ketenarannya seperti Sanhartamitra mungkin berarti bahwa kekayaannya bersahabat dengan tujuan Sangha. Dibangun biara yang menjadi tempat berkumpul para bhikku dengan kualitas yang baik dan berwarna putih. Setelah meminta, Raja Devapaladeva yang merupakan pembimbing untuk mereka yang menjadi janda, istri dari semua musuh, melalui utusan, dengan penuh hormat dan pengabdian mengeluarkan piagam, memberikan lima desa yang tujuannya telah dimotivasi untuk kesejahteraan tentang dirinya, orang tuanya dan dunia. Selama ada kelanjutan samudera, atau Gangga memiliki arus air gelisah oleh rambut Hara (Siwa) yang dianyam secara luas, selama raja ular (Shesa) yang tak tergoyahkan dengan ringan menanggung beban berat dan berat. bumi yang luas setiap hari.
 

Hari Sabtu kami tidak pergi karena menunggu sahabat yang berdinas di Semarang dan home base di Bantul - Yogyakarta. Om Raden Lulik  sekeluarga menempuh waktu hampir 3 jam karena terjebak kemacetan di hari libur. Obrolan kami lanjutkan sambil makan siang di resto De'menake yang berjarak 200 m dari rumah orang tua, menunya ala kampung tapi selalu ramai pengunjung. 

Warung De'menake 0823-2584-0400
https://maps.app.goo.gl/r1bbnDhkxgXwGVodA 


Karena viral dengan nuansa dan menu jadul  serta pelanggan sangat banyak, makan siang di pinggir kebun pepaya di cuaca yang panas pun jadilah. Harganya pun nggak kalah dengan restoran hotel bintang 4 juga lho.


Sore hari kami bersama budhe Nining, mbakyu ku nomor 2 yang selalu setia menemani kedua orang tua ku, keliling ke sekitar candi Borobudur hunting kaos dan baju batik ke kios mbak Tinuk, karena kesorean kios nya sudah tutup.


Kami mampir ke warung bakso tetelan di dekat pasar Borobudur, kebetulan ada jualan es krim jadul di depannya. Harganya murah meriah, rasanya nggak kalah dengan es krim biasanya.


Bakso Tetelan "BIF"
https://maps.app.goo.gl/eFF6ESLGX3mT3Ek18


Selesai Isya' kami traveling lagi nongkrong di kopi pojok depan pintu gerbang candi Borobudur. Suasananya ramai, banyak wisatawan baik lokal maupun asing menikmati suasana kuliner malam di jalan utama candi Borobudur.


Selain menikmati suasana malam Minggu, abang Dimas juga menyelesaikan tugas kuliahnya secara daring yang tidak boleh dia lewatkan.


Kebetulan sinyal internet di rumah orang tua kurang bagus karena terhalang oleh pegunungan Menoreh. 


Jam 22.00 WIB kami tinggalkan halaman parkir depan candi Borobudur kembali pulang ke rumah orang tua, kami kira sudah pada tidur nyenyak karena cuaca malam itu gerimis.


Ternyata budhe Nining baru pulang setelah acara kendurian dari masjid dusun Sangen, desa Candirejo.
 
Hari Minggu pagi, kami lanjutkan eksplore ke Balkondes Giri Tengah yang terletak di lereng puncak Suroloyo pegunungan Menoreh yang sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal saat malam 1 Suro.
 

Selain bermain ATV, kami juga menikmati kuliner tempe mendoan, nasi godog Magelangan, mie goreng dan mie godog.

 
Balkondes Giritengah 0878-2111-4420
https://maps.app.goo.gl/J6nhSvAFqFV5974K8
 

Kami juga membeli 10 bungkus buah tangan produk jahe kemasan (Rp 10 ribu per pax) home industri asli penduduk setempat. Balai Ekonomi Desa (Balkondes)  Giri Tengah merupakan binaan dan CSR dari Jasa Raharja dengan home stay yang cukup representatif dan disediakan juga tempat meeting terbatas.

Bagi para penggemar cerita wayang dan cerita jaman dahulu yang sampai saat ini masih di lestarikan, Puncak Suroloyo bukanlah tempat yang asing. Kawasan tertinggi di perbukitan Menoreh ini terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, tepatnya di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, yang berjarak 48 km dari kota Yogyakarta dan sekitar 36 KM dari kota wates Kulon Progo. Dari tempat ini akan terlihat empat gunung besar di Pulau Jawa, yaitu Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro menyembul di antara kabut putih yang selalu menyelimuti perbukitan menoreh.  
 
 
Ketebalan kabut putih itu tampak seperti ombak yang menenggelamkan daratan hingga yang tersisa hanya sawah yang membentuk susunan tapak siring dan pepohonan yang terletak di dataran yang lebih tinggi. Dari balik kabut putih itu pula, candi Borobudur yang tampak berwarna hitam muncul di permukaan lautan kabut, dan pedukuhan kemiriombo, majaksingi dan pedukuhan kali tengah dan pedukuhan Onggosoro yang tampak walaupun posisi dari kejauha, dan apabila kita berada di puncak gunung suroloyo di saat kabut kita seperti di negeri di atas awan.
 
 
Selain memiliki pemandangan yang mengagumkan, Puncak Suroloyo juga menyimpan mitos. Puncak ini diyakini sebagai kiblat pancering bumi (pusat dari empat penjuru) di tanah Jawa. Masyarakat setempat percaya bahwa puncak ini adalah pertemuan dua garis yang ditarik dari utara ke selatan dan dari arah barat ke timur Pulau Jawa. Dengan mitos, sejarah beserta pemandangan alamnya, tentu tempat ini sangat tepat untuk dikunjungi pada hari pertama di tahun baru kalender Jawa (1 Suro). 
 

Puncak Suroloyo memiliki kaitan sejarah dengan Kerajaan Mataram Islam, pada saat malam tanggal satu suro atau muharam banyak pengunjung camping di suroloyo selain menikmati dinginnya udara puncak suroloyo juga ada yang sambil melakukan tapa/semedi meminta kepada yang kuasa apa yang di inginkan agar tercapai.

 
Selesai explore di lereng Suroloyo, traveling kami lanjutkan ke Kebonpolo kota Magelang, mengunjungi home industri batik Magelangan milik teman SMA ku, mbak Iwing.
 
 
IWING BATIK KEBONPOLO MAGELANG 0857-4346-0609
https://maps.app.goo.gl/4vgjDNoa79u5dHd88


Setelah berdiskusi panjang, maka kami memilih kain batik yang diminati dan abang Dimas pesan motif khusus yang akan dikirim bulan depan. 

 
Besok Senin pagi kami harus mengakhiri acara liburan dan harus pulang ke Bandar Lampung. Destinasi terakhir kami adalah toko oleh oleh Kamila Jaya milik mbak Atik teman ku SMP. Buah tangan yang kami borong Bakpia, brem asli solo (dari bahan baku tape ketan), strudel getuk, carica, pie susu, tape ketan dan abon sapi. 
 

Pusat Oleh-oleh Kamila Jaya 0815-7833-7227
https://maps.app.goo.gl/FF6YpKc4UhG4eBtT6

  
Kami juga sempatkan mampir ke Gardena swalayan membeli kompor gas baru buat masak di dapur depan saat bulan puasa nanti. Maklum dapur besar belakang ada di bangunan terpisah dengan rumah induk, akan repot kalau musim hujan.


Setelah seminggu di rumah orang tua, kami hari Senin pagi pulang ke Bandar Lampung karena abang Dimas besok Selasa jam 14.00 WIB ada jadwal kuliah secara daring. Kami pamit kepada Mbah Kakung dan mbah putri serta budhe Ning, semoga sehat selalu dan panjang umur ya. Insya Allah jika ada rezeki dan waktu yang tepat lagi, kami agendakan lagi silaturahmi bali deso walaupun harus menempuh 17 jam perjalanan untuk jarak 700 km. Kami ikhlas jauh dari desa leluhur karena kota Bandar Lampung sudah menjadi kampung halaman baru bagi kami sekeluarga untuk menikmati hari tua.


Apalagi sisa masa kerja ku masih 11 tahun lagi, mungkin aku masih akan pindah di 4 kantor lagi, bisa di kota atau pulau atau provinsi yang berbeda. Sebagai ASN saat pertama diangkat wajib bersedia untuk melaksanakan tugas di manapun berada.


Tahun 1994 kuliah STAN/ Prodip III Keuangan di Pondok Aren - Tangerang, 1995 sd 1996 lanjut kuliah di BPLK Arjosari Malang, 1997 menyelesaikan kuliah di Pusdiklat Perpajakan Kemanggisan Jakarta, 1998 sd 2000 bertugas di Bandar Lampung, 2000 sd 2002 tugas belajar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2002 sd 2007 bertugas kembali di Bandar Lampung, 2007 sd 2008 di Gunung Sitoli - Nias, 2009 sd 2012 di Pematang Siantar, 2012 sd 2015 di Lampung Timur, 2015 sd 2020 di seberang Kebun Raya Bogor.


Perjalanan pulang kami melalui Surakarta, selesai makan siang di restoran Kusuma Sari yang merupakan salah satu spot kulineran legendaris di sekitar keraton dengan menu kwetiau, burung dara, sop buntut, nasi goreng spesial, kroket kentang dan es krim aneka rasa.


Kusuma Sari Restaurant & Ice Cream (0271) 656406
https://maps.app.goo.gl/Keqkbv7SLMoekz7v6

Traveling dilanjutkan selama 1,5 jam di pasar Klewer di kompleks alun alun keraton Surakarta Hadiningrat mencari baju dan kaos motif batik.


Kami pulang melalui gerbang tol Gondangrejo menuju Jakarta, di rest area Pendopo Salatiga yang instagramable, disempatkan mampir istirahat menikmati kuliner dan keindahan sekitar gunung Merbabu.

 
RESTA Pendopo KM 456B Salatiga 0811-9400-880
https://maps.app.goo.gl/h3W8vJXSpXYCY9nVA
 

Makan malam bersama kami dengan menu ala Cirebon di rest area setelah Palimanan. Cumi-cumi jumbo dan nasi jamblang menu kuliner ku, si bungsu Desta menikmati ayam bakar kesukaannya.

 
Rest Area KM 164B Tol Cipali 0812-9609-6684
https://maps.app.goo.gl/oSQFedqWHHuDJf4S6

Awalnya kami akan menginap dan kulineran di kota Cirebon, karena si abang besok jam 14.00 WIB harus sudah sampai di Bandar Lampung untuk mengikuti perkuliahan maka alternatif menginap kami pindahkan ke area Lippo Karawaci di hotel Binong, alhamdulillah jam 23.00 WIB kami sampai tujuan dengan wajah cukup lelah karena hampir 1 jam keliling mencari hotel yang low budget.
 

Hotel Binong (021) 5982727
https://maps.app.goo.gl/rCfkNjwmVv1ZdnKX9

Setelah cukup istirahat tidur di area Lippo Karawaci, jam 07.00 WIB kami meluncur ke dermaga executive Merak menuju dermaga Bakauheuni. Di rest area terdekat kami sarapan nasi Padang terlebih dahulu, menu cincang, telur dadar dan kopi susu menjadi pilihan kulinerku.


Rest Area KM 43 Tol Jakarta - Merak
https://maps.app.goo.gl/XS2JZyGbmuaKwVbW8

Sorenya kami makan malam sesuai stok bakso Sony yang ada di kulkas. Si abang dan si bungsu menata oleh oleh sambil mencicipi, tidak ada kelihatan rasa lelah setelah melewati perjalanan panjang mudik ke Borobudur Magelang.


Minggu, 23 Januari hari spesial buat si abang yang genap berusia 22 tahun. Setelah seminggu yang lalu traveling ke kota kelahirannya di Yogyakarta (lahir di Klinik Pura Raharja belakang Gramedia). Kami agenda kan kuliner seafood di desa Bandar Negeri, kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur sekalian membeli udang vaname segar.


BAKSO TENES 0857-0931-9925
https://maps.app.goo.gl/og8ic94ZU9DuFpaJ9

Di Pugung Raharjo kami sarapan dulu mie ayam dan aneka bakso dilengkapi es jeruk segar. Perjalanan kami lanjutkan melihat bendungan yang hampir selesai di Melaris, Margatiga. Kemudian lanjut ke pantai kerang mas, di desa Muara Gading Mas, Labuhan Maringgai.


Setibanya di pantai, cuaca agak kurang bersahabat, maka kami berteduh di saung dulu sambil menikmati es degan kelapa muda dan kopi hitam.

Pantai Kerang Mas

https://maps.app.goo.gl/KuJWaAAH7G2Cpwix8


Si bungsu yang mau belajar berenang walaupun memakai alat bantu ban, tetap semangat latihan berenang di pantai bersama om Juli walaupun cuaca hujan gerimis. 


Setelah satu jam menikmati traveling di pantai kerang mas, kami lanjutkan kuliner di Saung Vaname, desa Bandar Negeri, Labuhan Maringgai.


Si Abang memilih menu kuliner udang bakar dan cumi cumi goreng tepung, si bungsu memilih ayam bakar, aku dan istriku memilih ikan bandeng bakar jumbo dan om Juli driver memilih ikan nila bakar. 


Dua bakul nasi hangat, sambel terasi dan sambel kecap plus es jeruk dengan lalapan komplit dan sayur asem melengkapi menu kuliner makan siang kami walaupun sudah jam 14.30 WIB. Makanya semua menu kuliner tandas tersantap tanpa tersisa sedikitpun, sudah harganya murah cita rasanya maknyuuuus luar biasa. 


Resto Saung Negeri Vanami 0813-6965-9285
https://maps.app.goo.gl/gepT8q6gGS5MjmvTA

Aku ke resto ini sudah terhitung lebih dari 7 x dan menu favorit ku sebenarnya belut doran goreng, sayang stok lagi kosong. Di Saung Vaname kita juga bisa beli udang vaname, asal sampai di lokasi sebelum jam 13.00 WIB karena lewat waktu undang segar sudah dikirim ke pabrik untuk dikemas dan diekspor.

Jam 16.00 WIB kami meluncur ke Metro dengan jarak perjalanan 90 km, ke tempat kost ku (efek promosi dan mutasi grup rombongan kami PP Bandar Lampung - Metro bubar, ya aku putuskan kost kembali seperti saat pandemi covid kemarin).


Cerita sebelumnya klik di laman ini:

CANDIREJO - BOROBUDUR (DESA WISATA, SENI, TRADISI DAN BUDAYA) KULINERAN BUBUR MANGUT DAN BELAJAR GAMELAN 

https://kigedemenoreh.blogspot.com/2014/01/nikmatnya-mangut-beong-dan-lentho.html?m=1