Entri yang Diunggulkan

ONCE UPON A TIME IN CHINA (BEIJING & SHANGHAI) INTERNASIONAL FIELD STUDY MAGISTER MANAJEMEN - FEB UNIVERSITAS LAMPUNG

Di Kota Shanghai terdapat beberapa universitas yang cukup populer, antara lain: Shanghai Jiao Tong University; Shanghai Normal University; S...

Minggu, 09 Februari 2014

PERANG PAREGREG (DAMARWULAN VS MINAK JINGGO) PENTINGNYA STRATEGI TIDAK SEKEDAR BERMODAL PRINSIP DAN HARGA DIRI



Siapapun bisa marah, marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal mudah (Aristoteles)
 


Dalam Serat Negatakertagama disebutkan Hayam Wuruk meninggal dunia pada 1389. Penerus takhta Majapahit adalah Wikrama Wardhana, menantu Hayam Wuruk, suami dari Kusumawardhani (putri dari permaisuri). Kepemimpinan Wikrama Wardhana mendapat perlawanan dari Bhre Wirabhumi, putra Hayam Wuruk dari istri selir. 


Cerita singkat perang Paregreg kira-kira begini, di Majapahit terjadi permusuhan Bre Wirabhumi putra Raja Majapahit Sri Rajasanagara Hayam Wuruk dari selir, dengan Prabu Wikrama Wardhana. 


Bre Wirabhumi menganggap Wikrama sebagai Raja yang tidak bisa mempertahankan kekuasaan karena banyak yang telah lepas dari kekuasaan Majapahit. 


Ketika Wikrama pergi bertapa, kekuasaan sementara diambil alih oleh Permaisuri Dyah Kusuma Wardhani, namun Wirabhumi ingin mengambil alih kekuasaan.


Tahun 1405, terjadi perang antara pihak Wikramawardhana melawan kubu Bhre Wirabhumi yang kemudian disebut sebagai Perang Paregreg, Awalnya perang saudara itu dimenangkan oleh Wirabhumi. 









Namun, setelah Wikramawarddhana mendapat bantuan dari Bhre Tumapel, Kedaton Wetan pun dikalahkan. Wirabhumi melarikan diri, dikejar Raden Gajah (Bhra Narapati) dan tertangkap.
 

Wirabhumi dipenggal kepalanya pada 1328 Saka (1406). Perbuatan menewaskan Bhre Wirabhumi dianggap kesalahan besar dan dia tidak sepantasnya melakukan seperti itu terhadap terhadap putra Sang Hyang Giri Nata Bathara Siwa atau Prabu Hayamwuruk, keturunan darah biru wangsa Sanggramawijaya. 


Maka tiga tahun kemudian Narapati dipancung dan jenazah Bhre Wirabhumi diagungkan kembali karena makamnya dicandikan yaitu Candi Lung. Wikrama wardhana memerintah Majapahit sampai meninggal pada 1351 Saka (1429). 


Dia digantikan putrinya, Suhita, yang memerintah pada 1429-1447. Kisah perang Paregreg diabadikan dalam cerita rakyat yang legendaris “Damarwulan dan Adipati Minak Jinggo”. Tokoh Damarwulan sendiri sampai saat ini masih menjadi perdebatan, apakah beliau Bhra Narapati? 


Jika Damarwulan adalah Raden Gajah Panji Narapati yang dijuluki Ngabehi Loring Pasar di Daha, kenyataannya nasibnya tidak se-happy ending kisah Damarwulan hidup bahagia dengan Sri Ratu Kencono Wungu memimpin kerajaan Majapahit. 
 

Kadang kisah dilematis yang tak seindah legenda telah tertutur ke anak cucu, benar adanya dan nyata terjadi dalam kehidupan kita. 


Maksud hati untuk mengabdi dengan sepenuh hati, tetapi tidak mungkin lagi menghindar dari tugas yang beresiko sangat tinggi. 


Kadang kalau kita semua boleh jujur, pasti terlintas dalam pikiran mengapa harus bertindak konyol, terlebih apabila terpaksa terlibat dalam suatu situasi rentan konflik yang mungkin berdampak terhadap karir, walaupun entah kelak bakal untuk menyelamatkan muka siapa? 


Walaupun terkesan berlebihan, bekerja secara sempurna (excellent) sudah menjadi tuntutan. Kita harus menyadari bahwa LANGKAH/ PERJALANAN, JODOH, RIZKI, PERTEMUAN dan MAUT adalah ketetapan Allah SWT yang sangat berhak menentukan rahasia dan takdir setiap manusia dalam proses hidupnya.


Agar kita selalu sehat lahir dan batin, pakailah selalu prinsip “positive thinking” atau pepatah jawanya (paribasan) “ojo dumeh rumongso biso tapi kudhu biso ngrumangsani”, yang artinya kalau mau jadi komentator yang baik harus pernah merasakan dan menjalani. 
Pertemuan dengan siapapun yang mungkin akan mengangkat derajat kita atau bahkan bisa saja akan menjerumuskan tidak perlu kita sesali, anggaplah sebagai cobaan yang akan menempa kesabaran dan ketabahan untuk menambah kecerdasan adversitas kita dalam menghadapi masalah serumit apapun, karena pengalaman adalah guru yang terbaik.


Jika istilah paling lambat diidentikan dengan penerapan “alon-alon waton kelakon” (biar lambat asal terlaksana) yang jika disalahartikan karena alasan yang tidak lagi melihat urgensi dan perlu pertimbangan cost benefit analysis, tentu akan merugikan organisasi itu sendiri. 


Semua pekerjaan tidak mungkin akan diselesaikan dengan strategi "Bandung Bondowoso" (dengan sistem kebut semalam untuk membangun seribu candi) yang pasti akan berakhir dengan hasil kurang optimal walaupun wujudnya hanya sekecil patung Rorojonggrang, (memori yang telah tertulis 14/10/2011) 


Jika engkau bertemu orang yang sombong maka pujilah dia. Jika engkau bertemu orang yang sedih maka kasihanilah dia. Jika engkau bertemu orang yang sopan dan lemah lembut maka berbuat baiklah lebih daripadanya. Insya Allah engkau tidak akan mempunyai musuh namun kalaupun ada maka musuhmu itu pastilah orang yang gila. 


Aku juga pengagum filosofi yang diajarkan oleh Sunan Mayong Madu, sehingga akan membuat perilaku kita bijaksana dan empati kepada sesama untuk melayani dan mencerahkan, bunyinya berikut ini :
  • Memangun resep tyasing sasoma (selalu membuat hati orang lain senang) 
  • Jroning suka kudu éling lan waspada (meski dalam suasana riang, kita harus tetap ingat dan waspada) -
  • Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)   
  • Mèpèr Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan nafsu-nafsu)

  • Heneng – Hening – Henung (dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur). 
  • Mulya guna Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan sholat lima waktu) 
  • Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan (Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)

Surah Al-Baqarah (ayat 38) Allah menjelaskan “Faman tabi’a hudaya fala khaufun ‘alaihim walahum yahzanun”. Barang siapa yang benar-benar mengikuti petunjuk-Ku (Al-Quran) maka ia tidak akan merasa takut, khawatir dan sedih. Orang yang ta’at dan mengikuti petunjuk Allah, maka bagi mereka semua yang Allah berikan adalah “Kheir” (kebaikan), baik ketika ia diuji dengan berbagai musibah maupun ketika ia diberi beragam kenikmatan.


Dalam Al-Qur’an, Allah juga menyebut tentang wali, yakni pada QS. Yunus ayat 62-63, yakni:

أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ, ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ

Alā inna auliyā`allāhi lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn. Allażīna āmanụ wa kānụ yattaqụn.

Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa”.


Quran Surat Yunus Ayat 62 أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ Arab-Latin: Alā inna auliyā`allāhi lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn Terjemah Arti: Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Referensi: https://tafsirweb.com/3336-quran-surat-yunus-ayat-62.html
Quran Surat Yunus Ayat 62 أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ Arab-Latin: Alā inna auliyā`allāhi lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn Terjemah Arti: Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Referensi: https://tafsirweb.com/3336-quran-surat-yunus-ayat-62.html
Kita sebaiknya selalu mendo'akan saudara/ sahabat kita sebagaimana Surat Al-Araf Ayat ke 151 "Artinya: Musa berdoa: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang".


Allażīna qāla lahumun-nāsu innan-nāsa qad jama'ụ lakum fakhsyauhum fa zādahum īmānaw wa qālụ ḥasbunallāhu wa ni'mal-wakīl

Artinya: "(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, 'Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,' ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung." (QS. Ali Imran, ayat 173)

Sudah selayaknya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia hanya berserah diri kepada-Nya. Jadi, ketika kamu mengalami kesulitan maka jangan lupa untuk mengucapkan Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir ya? Insya Allah segala urusanmu akan dipermudah oleh Allah SWT. Aamiin








Tidak ada komentar: