Entri yang Diunggulkan

ONCE UPON A TIME IN CHINA (BEIJING & SHANGHAI) INTERNASIONAL FIELD STUDY MAGISTER MANAJEMEN - FEB UNIVERSITAS LAMPUNG

Di Kota Shanghai terdapat beberapa universitas yang cukup populer, antara lain: Shanghai Jiao Tong University; Shanghai Normal University; S...

Senin, 22 Desember 2008

YA''AHOWUU - AKU DIGEMBLENG JADI PEJABAT DI TANO NIHA


Awal Maret 2007 aku dapat keberuntungan karena dipromosikan menjadi Kepala Seksi di KPPBB Gunungsitoli, pulau Nias.


Walaupun harus menempuh ribuan kilometer dari home base di Bandar Lampung, tugas di pulau seluas 200 km x 80 km tetap aku jalani dengan ikhlas.


Awal berangkat aku dari Jakarta melalui bandara Polonia Medan dengan Lion Air (Boeing) kemudian ke Gunungsitoli dengan pesawat Merpati (CN-235), langsung dilantik di kantor yang masih darurat karena kantor lama hancur akibat gempa tahun 2005.


Sekitar bulan September banyak bule yang surving ke pantai Lagundri di Teluk Dalam 130 km selatan Gunungsitoli, batu alamnya bagus sekali buat batu cincin, yang unik membentuk angka 8 secara alami.


Ikan kerapu, ikan putih dan udang Kelongnya nikmat benar kalau dibakar, nggak terlalu mahal lagi, kalau kerapu biasa Rp 20.000 per kg dan yang jenis kerapu nanas Rp 80.000 per kgnya (katanya proteinnya lebih banyak). 


Cumi/ sotongnya besar-besar, paling enak kalau dimasak sejenis rendang, tebal daging cuminya sekitar 1 cm (seperti apa ya besar cumi dari laut Andaman).


Bahkan daging ikan hiu muda juga enak, seperti makan daging ayam, nggak ada duri, hanya tulang lunak (kok malah kuliner ya).


Agustus 2007 aku pernah mencoba untuk mengikuti ujian bea siswa S2 di Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) UI Depok punya, yah namanya belum rejeki karena nggak dapat jatah walaupun memenuhi syarat aku nggak bisa kuliah karena harus biaya sendiri, ya jelas nggak mungkin dong.


Yah itulah birokrasi, duluuuuu, padahal kita sudah serius mengikuti ujian dan habis diongkos, karena pertimbangan tidak pure hasil test jadi batal dech dapat S2. Tapi nggak jadi soal aku ikhlas kok, setelah aku renungkan tujuanku kan sudah tercapai karena aku sudah dinyatakan memenuhi syarat, mungkin aku harus lulus test untuk memperoleh MLB (Master Lompat Batu) dulu di Bawomataluo, he he he.


Apalagi sekarang aku sudah naik ke golongan 3 C jadi hemat pangkat hampir 10 tahun, jadi memang semboyan “Ternyata semua jalan yang kita pilih nggak ada yang buntu kok”, memang sangat mujarab.


Mei 2008 aku berkesempatan ikut Diklatpim IV selama 6 minggu, itung-itung sambil pulang kampoeng, karena Pusdiklat Pegawai Depkeu lokasinya di depan alun-alun kota Magelang. Tiap akhir minggu aku bisa pulang ke rumah ortu di Borobudur, puas deh mencicipi masakan ibu.


Aku bisa bernostalgia dengan kawan SMA yang terakhir berjumpa 14 tahun yang lalu, ketemu mas Agus BK, Koh Agus Yuki, mas Wahyu Gamon serta mas Cahyo Gondes & family. Ternyata pada kaget lihat badanku yang membesar 2 kali lipat, seperti dragon ball aja katanya.

Dua puluh bulan sudah aku jalani tugas di Gunungsitoli, minimal 2 bulan aku baru bisa pulang ke home baseku di Bandar Lampung (habis berat diongkos dan lelah di perjalanan, paling cepat 20 jam sampai rumah itu sudah pakai pesawat 2 kali lho, namanya juga lagi diuji kesabaran dan keikhlasan).


Sensor syaraf reflekku sekarang, kalau ada gempa sudah sangat terlatih (di Gunungsitoli kan langganan tetap gempa tektonik, mungkin frekuensinya seperti majalah yang terbit bulanan).


Empat daerah di ujung mata angin pulau Nias sudah aku kunjungi (Carita-Lahewa, Sirombu-Mandrehe-Ulu Moro'o, Idano Gawo, Sorake-Teluk Dalam-Gomo-Lahusa-Bawomataluwo) bahkan naik pesawat SMAC (jenis Casa) ke Padang via pulau Telo pernah aku coba dua kali, sangat indah pemandangan pulau-pulau Batu, pulau Tanabala dengan koralnya dan sebagaian kepulauan Mentawai kalau dilihat dari atas, Ya’ahowu Feifu.


Candaan teman mengartikan SMAC = Siap Mati Atau Cacat, tidak lupa telinga aku tutup dengan gabus filter rokok untuk mengurangi suara bisingnya mesin baling baling pesawat.


Setelah 7 bulan aku bertugas di KP PBB Gunung Sitoli, bapak Jannes Hutapea yang sebelumnya kepala kanwil Bengkulu dan Lampung berpindah tugas ke Sumatera Utara II. Selama 2 tahun transisi pemekaran Kanwil Sumatera Bagian Selatan menjadi 3 Kanwil termasuk Bengkulu dan Lampung dari Oktober 2005. Aku bertugas merangkap di bidang PBB dan BPHTB serta koordinator pelaksana monografi di KP PBB Bandar Lampung, tugas ad hoc lainnya sebagai protokol hubungan ke Pemprov Lampung dan Panitia PBJ. 


Karena sudah lama kenal, aku sudah tidak canggung lagi meminta rekomendasi beliau saat akan mengikuti test beasiswa Magister Ekonomi di Jakarta. Saat itu beliau bertanya bagaimana potensi pajak di wilayah ku. Saat itu aku sarankan agar ketika akan dibentuk KPP Pratama sebaiknya KPP Padang Sidempuan dimekarkan bertambah 2 KPP yaitu KPP Pratama Balige (kab. Tobasa, Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara) dan KPP Pratama Sibolga (kota Sibolga, Tapanuli Tengah, kota Gunungsitoli, Nias, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias Barat).


Saat beliau berkunjung ke KP PBB Gunung Sitoli bersamaan aku selama 6 minggu mengikuti Diklat kepemimpinan IV di Magelang. Setahun kemudian di September 2008 modernisasi tahap akhir dilaksanakan dan aku berpindah tugas menjadi Kepala Seksi Ekstensifikasi di KPP Pratama Sibolga selama 4 bulan dan 2 Januari 2009 berpindah tugas sebagai Kepala Seksi Bimbingan Pendataan dan Penilaian di Kanwil Sumatera Utara II selama 3 tahun 3 bulan.


Kenang kenangan batu mustika kelapa menjadi perburuan para pendatang untuk dijadikan batu cincin atau liontin kalung. Nggak sengaja dorongan teman membuat sikut tangan kiri ku yang pernah melesat kambuh lagi. Kami berobat di sangkal putung di km 7 arah Binaka diantar Fier Meigi Nasution dan Panikan Halomoan Hasibuan, aku diobati opung Telaumbanua yang usianya sudah lebih dari 80 tahun. Dia cerita masa mudanya banyak buka pengobatan di kota Medan. Setelah diterapi selama 3 hari tanpa terasa sakit maka sikut tangan kiriku sembuh. Aku juga dikasih kenangan batu mustika kelapa cuma mengganti Rp 300 ribu. Padahal pedagang di kota sering menawarkan dengan harga Rp 3 juta. 

Tidak ada komentar: