Jika engkau menginginkan kebaikan, segeralah laksanakan sebelum engkau mampu. Tetapi jika engkau menginginkan kejelekan, segeralah hardik jiwamu karena telah menginginkannya. (Socrates)
Disalin ulang dan diperbaharui dari artikel saya tanggal 5 Maret 2012. Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Foresight: Seberapa Untungkah Jika Berinvestasi Perkebunan Kelapa Sawit dengan Kondisi Semi Mature?",
Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/ajigembul/550e43a1a33311b82dba80cc/foresight-seberapa-untungkah-jika-berinvestasi-perkebunan-kelapa-sawit-dengan-kondisi-semi-mature
Kreator: Prasetyo Aji Bon Gembul
Tahun 2000, Indonesia menghasilkan 6.900.000 ton minyak sawit/ Crude Palm Oil (CPO), yang pada tahun 2009 berada pada urutan kedua setelah Malaysia yaitu 10.800.000 ton. Tahun 2010, Indonesia menjadi penghasil minyak sawit terbesar yaitu
20.900.000 ton dengan perkebunan sawit terluas di dunia sekitar 9,2 juta hektar
diikuti Malaysia dan Nigeria (Cheng Hai Teoh, 2010).
Proses bisnis
produksi kelapa sawit (Jan
Willem van Gelder (December 2001 p. 13)). Tandan buah segar yang
dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit setelah diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Meal pada akhirnya menjadi produk yang akan
dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh konsumen melalui: Industri pengolahan makanan
(minyak goreng, produk makanan dan mentega); Industri kosmetik, sabun dan
deterjen; Industri kimia (campuran cat, pelumas dan lilin); Industri pakan
ternak (pellet); Industri energi
listrik berbahan bakar biofuel/ biodiesel sawit.
“Dalam rangka penyelenggaraan usaha perkebunan, kepada pelaku usaha
sesuai dengan kepentingannya dapat diberikan hak atas tanah yang diperlukan
untuk usaha perkebunan berupa hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan,
dan/ atau hak
pakai
sesuai dengan peraturan perundang-undangan” (Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan
Bab III Penggunaan Tanah untuk Usaha Perkebunan, Pasal 9 ayat (1)).
Untuk 10.000
ha lahan biasanya diperlukan 1 pabrik kelapa sawit (PKS) kapasitas mengolah
tandan buah segar (TBS) sebesar 45 ton per jam, rutin replanting / penanaman kembali 3.000 pohon agar produksi
tetap baik. http://investasi.kontan .co.id).
POTENSI PRODUKSI DAN OMZET PER TAHUN
Melakukan
penghitungan perkiraan nilai penjualan TBS petani kelapa sawit yang tidak
memiliki PKS.
1)Mendapatkan data harga
TBS per ton yang dijual para petani kelapa sawit ke Pabrik Kelapa Sawit dalam
satu tahun tersebut. Sumber data dapat diperoleh dari petani itu sendiri atau
dari Pabrik Kelapa Sawitnya.
2)Melakukan perbandingan harga penjualan
TBS/ton petani yang satu dengan petani lainnya untuk mendapatkan data harga
pasar yang wajar.
3)Mengalikan produksi
TBS selama setahun dengan harga pasar wajarnya (data harga TBS dari surat
kabar) untuk mendapatkan nilai penjualan TBS selama setahun (omzet).
Jika diperoleh informasi luas areal
perkebunan seluas 709.170 m2 (70,9 ha) dengan harga jual lahan sebesar Rp 75 juta per
hektar atau harga total penawaran sebesar Rp 5.318.775.000 (lima milyar tiga
ratus delapan belas juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) untuk
keseluruhan areal telah ditanami kelapa sawit dengan umur tanaman 6 tahun
(dengan asumsi mulai tahun ketiga sudah menghasilkan buah pasir/ semi mature), maka dapat dihitung potensi produksi dan omset tandan buah segar
(TBS) per tahunnya sebagai berikut:
1. Memastikan lokasi perkebunan kelapa
sawit dan jarak dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS)/Perusahaan Perkebunan Kelapa
Sawit terdekat jika tidak memiliki PKS sendiri.
2. Informasi data luas
areal perkebunan (termasuk legalitas tanah) dan kondisi infrastruktur dalam
perkebunan dan aksesibilitas menuju perkebunan.
3. Informasi data jenis
bibit/ varietas dan umur tanamannya (perkirakan umur tanaman menghasilkan 3 s.d
25 tahun).
4. Mengalikan luas umur
tanaman menghasilkan dengan standar produktifitas TBS menurut klas kesesuaian
lahan (ton/ha/thn).
5. Klas kesesuaian lahan untuk tanah mineral dan
tanah gambut dapat dibagi menjadi S-1 (sangat sesuai/very suitable), S-2 (sesuai), S-3 (agak sesuai), N-1 (tidak sesuai
bersyarat) dan N2 (tidak sesuai permanen/ not
suitable). Kesesuaian lahan merupakan syarat tumbuh yang dipengaruhi oleh kondisi iklim
yaitu (temperatur udara: 22 – 330 C (optimum 27 0 C), curah hujan:
1.250 – 3.000 mm/thn (opt 1.750 – 2.500 mm/thn), bulan kering (ch hujan < 60
mm/bln) < 3 bln (optimum 0-1 bln), kelembaban udara 50 – 90 % (optimum 80
%), lama penyinaran matahari 5 – 7 jam/hari, ketinggian tempat < 400 m dpl
(optimum < 200 m dpl), berkorelasi dgn
temperatur udara, shg dpt berubah dgn adanya pemanasan global dan secara empiris
sdh 600 m dpl).
6. Jika informasi klas kesesuaian
lahan sulit diperoleh, maka data lokasi
perkebunan kelapa sawit dan jarak ideal dari Pabrik Kelapa Sawit
(PKS)/ Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit terdekat kurang dari 10 km sudah cukup
menjadi referensi awal.
7. Harga Tandan Buah Segar (TBS) dapat dibrowsing di situs internet pada saat pembelian perkebunan kelapa
sawit.
8. Menjumlahkan
hasil-hasil perkalian antara luas tanaman menghasilkan dengan standar
produktifitas per hektar per umur tanaman. Asumsi lokasi perkebunan sawit berada
pada klas kesesuaian lahan S 2 (sesuai/suitable)
dengan jenis bibit/ varietas D x P Avros (potensi produksi maksimal pada umur 9
s/d 13 tahun 24 ton/hektar)
sedangkan varietas D x P
PPKS 239 (potensi produksi maksimal pada umur 9 s/d 13 tahun 32 ton/hektar).
MENGHITUNG PENDAPATAN YANG AKAN DIPEROLEH
1. Biaya tanam meliputi biaya land clearing dan biaya pemeliharaan per
tahun (upah tenaga kerja, bahan kimia dan pupuk serta peralatan).
2. Untuk menghitung biaya tanam dan harga TBS
sebelum dan sesudah tahun pembelian dapat disesuaikan dengan asumsi tingkat suku bunga inflasi sebesar 5,3%
per tahun untuk memperhitungkan:
a. Nilai sekarang (PV) = nilai sekarang dr
suatu jumlah di masa depan yang akan diterima di akhir periode n pada
tingkat bunga I;
b. Nilai yang akan datang (FV) = jumlah yang akan terakumulasi
dari investasi sekarang untuk n periode pada tingkat bunga i .
3. Akumulasi laba netto (pendapatan) saat transaksi jual beli areal kebun (akuisisi)
lahan = harga lahan kebun sawit buah pasir - laba netto awal per tahun.
4. Laba netto awal per tahun adalah nilai
tanah/areal perkebunan sawit yang perhitungannya diperoleh dari harga pembelian
keseluruhan areal perkebunan sawit semi
mature (berbuah pasir) dari pemilik awal/penjual setelah ditambah dengan
akumulasi potensi omset penjualan TBS dan dikurangi dengan akumulasi perkiraan
biaya tanam sebelum terjadinya transaksi/ pembelian lahan.
5. Laba netto per tahun diperhitungkan dari
potensi omset penjualan TBS per tahun dan dikurangi dengan biaya tanam
pertahun/Fix Cost (biaya tenaga
kerja, bahan dan alat). Sedangkan Variable
Cost (biaya infrastruktur, sertifikasi lahan untuk HGU, management fee dan administrasi) tidak
diperhitungkan karena harus menyesuaikan peraturan yang berlaku dan besarnya
berbeda antar kebun kelapa sawit.
6. Dikarenakan umur tanaman kelapa sawit idealnya
hanya sampai 25 tahun (rotasi tanam/ replanting)
maka dengan investasi awal sejumlah Rp 5.318.775.000 (lima milyar tiga ratus
delapan belas juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah), maka
diproyeksikan akan diperoleh akumulasi laba netto 20 tahun ke depan senilai Rp 67.000.522.306
(enam puluh tujuh milyar lima ratus dua puluh dua ribu tiga ratus enam rupiah),
dapat dihitung capital rate sebesar
7,94% atau angka kapitalisasi sebesar 12,597.
Semoga bermanfaat, jangan lupa untuk membayar kewajiban perpajakannya dan laporkan SPT dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan.
Jan Willem van Gelder, 2001, Swiss bank & palm oil & pulp &
paper in Indonesia A research paper prepared for WWF International..
Cheng Hai
Teoh, 2010, Key
Sustainability Issues in the Palm Oil Sector, A Discussion Paper for Multi-Stakeholders Consultations” (commissioned
by the World Bank Group.)
Lembaga Pendidikan Perkebunan, Seri
Budi Daya Tanaman Kelapa Sawit, Yogyakarta, LPP Press, 2000
Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2011, Bahan
Tanaman Kelapa Sawit Unggul, Medan
Harian Sinar Indonesia Baru Hari kamis, 5
Mei 2011 halaman
12, Harga
TBS Kelap Sawit Produksi Petani Sumut.